Friday, March 12, 2004

Lebih jantan beraroma rokok

Saya paling nggak tahan lihat cowok pakai baju you can see. Apalagi kalau tangannya bagus," penuturan berbau senyuman malu itu meluncur dari bibir Kikan, vokalis kelompok Cokelat saat ditodong Surya tentang kriteria pria seksi dan macho.

Alasannya? Istri mantan pemain bas The Groove, Yuke M Sampurna, ini tersenyum sebelum akhirnya menyebut alasannya. "Enak aja ngeliat-nya. Dan memang menurut saya, bagian terseksi dari seorang cowok itu tangannya," terangnya, kini nyaris tanpa senyum.

Ibu satu anak ini berterus terang mengatakan tak menyukai lelaki berbadan gemuk. Sebab, di matanya, lelaki yang seksi adalah lelaki yang kurus, namun memiliki tangan yang agak berisi. Sebaliknya, Kikan tak menyukai lelaki berotot yang normalnya digilai perempuan.

Keseksian seorang lelaki, imbuhnya, akan mencapai puncaknya bila ia menggunakan parfum beraroma tak tajam, segar seperti habis mandi. Apalagi jika aroma parfum yang segar bercampur dengan aroma rokok. Lebih jantan, kilah Kikan.

"Kayaknya lebih jantan jika wangi cowok sudah kecampur bau rokok," ujarnya. Itu sebabnya, Kikan mengaku betah bertahan lama-lama dengan pria beraroma parfum berbaur rokok. Alasanya? "Nggak tahu, tapi saya suka banget dan enak aja. Kayaknya seger, dingin, adem, kalau deket-deket pria kayak gitu. Mantaplah!" selorohnya tertawa.

Lain Kikan, lain Audy. Penyanyi yang tahun lalu meluncurkan album perdananya bertitel Audy 18 ini dengan lugas mengungkapkan kriteria lelaki seksi di matanya. Lelaki yang seksi, kata putri musisi Jopie Item ini, adalah lelaki yang pendiam dan misterius.

"Karena dia diam, hanya dari pandangan matanya, dia bisa jadi keliatan misterius," ujarnya. Kekasih drummer Dewa Tyo Nugros ini mengaku tak terlalu mempermasalahkan kriteria ukuran tubuh yang patut dimiliki lelaki seksi di matanya. Pembawaan diri yang lebih penting, cetusnya. Toh, Audy mengangguk mengiyakan saat ditanya Tyo yang gagah dan ganteng memenuhi kriteria lelaki seksi di matanya. "Tyo memenuhi kriteria? Yaa... kurang lebih begitu lah," akunya, dalam gaya nyantai.

Otak kosong

Sementara presenter cantik, Melly Zamri,27, yang melejit lewat tayangan Angin Malam di RCTI menganggap daya tarik seksual alias keseksian seorang lelaki tak bisa hanya diukur dari ukuran fisik semata, tetapi juga isi kepala. Alias, pintar dan berwawasan luas.

"Kalau fisiknya bagus, tapi otaknya kosong, buat gue nggak seksi sama sekali," tutur selebritis yang terlahir dengan nama Melly Meylinda Zamri ini blak-blakan.

Menurut perempuan yang kepalanya sudah mulai ditumbuhi rambut sejak diplontos pada ulang tahunnya awal Mei silam, ia cenderung lebih tertarik pada lelaki yang pintar, meski secara fisik tak terlalu menarik. Dalihnya, pembawaan si lelaki yang pintar bisa menutupi kekurangan fisiknya.

"Jadi gue lebih lihat isi kepalanya, atau dari cara dia ngomong. Itu bisa menutupi kekurangan dia, baik fisik ataupun yang lainnya. Pokoknya, gue lebih lihat otaknya dulu," terang mantan Putri Malam ini.

Toh, pada dasarnya, semua manusia itu seksi. Ini diungkapkan Rachel Maryam Sayidina, bintang film dan sinetron muda berbakat. Pula, menurutnya, keseksian itu amat relatif, bergantung pada penilaian masing-masing orang.

"Seksi itu relatif banget. Aku yakin, semua orang itu pada dasarnya seksi. Tapi seksinya beda-beda. Ada yang seksi secara fisik, ada yang seksi otaknya, atau bawaannya," papar pemeran Strawberry dalam sinetron berjudul sama.

Kendati begitu, rasa-rasanya, penampilan fisik memang merupakan standar penilaian menarik-tidaknya seseorang. Lantaran, penampilan fisiklah yang pertama kali tertangkap mata. Pantas saja jika Melly dan Rachel memiliki standar fisik tertentu untuk menentukan seseorang itu seksi atau tidak.

"Cowok atletis," ungkap Rachel tersenyum, menyebutkan ukuran tubuh lelaki idealnya. Tentu, bukan tanpa alasan. Lelaki atletis itu, timpal Rachel, lebih sehat. "Kalau diajak jalan nggak ngos-ngosan," imbuhnya dalam bahak. (r2)